SOSOK GURU DULU DAN SEKARANG

Kata pepatah jawa GURU adalah digugu lan ditiru. Apakah pepatah ini masih relefan untuk jaman sekarang?. Dulu pada jaman kerajaan guru menempati kedudukan yang sangat mulia, karena yang disebut adalah orang yang betul betul sebagai panutan karena dia memiliki, jiwa yang besar, sifat yang patut diteladani, ilmu yang mumpuni dan karakter yang tidak dimiliki oleh orang lain selain guru. Tapi saat ini GURU telah bergeser, pada waktu tahun 70 an seorang guru masih sangat dihormati bukan karena hartanya dan penampilanya yang mewah tapi kerena kesopanan dan kesantutannya dalam bergaul dan bertingkah laku. Sehingga muridpun segan dan hormat kepada mereka. Tahun berganti tahun seiring dengan zaman maka bergeserlah nilai-nilai dan makna yang ada pada diri seorang guru. Pada saat ini murid seakan tak lagi kagum dan hormat kepada guru karena ilmunya dan sikapnya , tapi mereka justru kan segan kepada guru yang berpenampilan elegan dan bergaya mewah. Nah ini memang kenyataan seorang murid akan lebih segan kepada guru yang berangkat mengendarai mobil avanza dari pada guru yang menaiki sepeda. Walaupun ilmu dan tingkahnya lebih baik guru yang naik sepeda. Nah ini membuktikan bahwa nilai sosial telah bergeser. Mengapa hal ini terjadi? nah untuk menjawab pertanyaan ini memang sangat sulit, perlu penelitian dan pembuktian. Namun dugaan bisa saja disampaikan disini, terjadinya pergeseran nilai sosial tersebut terhadap penghargaan guru karena terpengaruh oleh jaman yang serba mewah, sehingga segala sesuatu diukur dari segi kemewahan, dan dihargai dengan kebendaan, uang dan barang, Sikap dan anggah ungguh serta sifat tidak lagi menjadi keutamaan
Nah wajah guru pada era saat ini memang masih memprihatinkan, mereka masih sangat kurang dari segi ilmu, pengetahuan dan teknologi, serta ekonomi. Bila dibanding dengan Pegawai yang lain, Guru berada pada jajaran paling bawah. Bila kita bandingkan GURU Gol IV a kehidupan masih biasa saja, tapi mereka yang bekerja pada instansi lain Gol IV a kesejahteraan dan kedudukan sudah jauh berbeda. Apalagi TNI dan Polri. Nah bagaimana agar guru bisa, berada dihati para siwanya? mengapa hal ini saya tanyakan? Nah saya pernah membuat angket kepada para siswa, kepada anak didik kita dari 134 siswa yang bercita-cita menjadi guru hanya 12 siswa, dan pada sekolah lain dari 155 siswa yang bercita cita menjadi guru hanya 15 anak. Dulu pada waktu saya SD dan SMP dari satu kelas yang terdiri dari 26 siswa 10 anak ingin menjadi guru, dan dari 40 siwa di SMP 15 anak ingin menjadi guru. Padahal saat itu guru sangat memprihatinkan dibanding sekarang. Nah ini jelas bahwa guru tidak lagi menjadi idola siswanya. Nah Bapak dan Ibu Guru mari kita sebagai guru bertindaklah, bertingkahlah, berbuatlah hal-hal yang membuat para siwa-siswi kita membanggakan GURU. Siapa lagi yang akan memperjuangkan nama GURU kalau bukan Kita sebagai GURU.

0 Response to "SOSOK GURU DULU DAN SEKARANG"

Powered by Blogger