Kegiatan Bulan Romadhon


Pada bulan Romadhon, tahun 2010 SDN Banjarsari mengadakan kegiatan buka bersama dan dilanjutkan dengan sholat tarawih yang diikuti oleh siswa-siswa dan bapak Ibu Guru, Kegiatan sholat magrip dengan imam bapak Romadhon, M.Pd.I, Bapak Ribudiyanto sebagai KS bertugas sebagi khotib, mengisi kultum pada kegiatan sholat bersama, selain itu kegiatan ini sebelumnya diadakan kegiatan pesantern romdhon, dan lomba dalam rangka kegiatan romadhon. Tujuan dari kegiatan ini selain untuk mendidik siswa untuk lebih bertakwa juda mlatih siswa untuk berdisiplin dan berani serta dapat mandiri dalam melakukan kegiatan dalam keseharian.

PENGENDALIAN DIRI

Bulan romadhon adalah bulan yang penuh rahmat dan penuh ampunan, betulkahdemikian?, apa bulan-bulan yang lain tidak penuh rahmat dan ampunan?. Pertanyaan ini memang tidak bisa dijawab dengan mudah karena untuk menjawab ini dapat kita telaah dari berbagai sudut dan pandangan yang ada sesuai dengan keyakinan kita masing-masing. Namun pandangan yang harus dan tak boleh ditinggalkan adalah tentang sabda rasulluloh yang bersabda bahwa bulan romadhon
adalah bulan yang istimewa dimana alloh akan memberikan rahmatnya berlipat ganda, pahala dilipatgandakan, dosa diampuni. Nah apa yang harus kita maknai dari sabda itu? apa kita hanya menerima mentah-mentah sabda itu? bolehkah kita memikirkan atau memaknai, apa harus seorang ahli tafsir saja yang boleh memaknainya?. Walau saya bukan seorang ahli tafsir dan bukan juga seorang kiyai, saya memaknai bahwa bulan romadhon Alloh telah memerintahkan kepada umat muslim untuk berpuasa agar mereka menjadi orang yang bertakwa. Artinya manusia dituntuk untuk membuktikan keimananya kepada Alloh dengan menjalankan puasa. Nah puasa apa yang harus dijalankan? Puasa tentunya bukan hanya menahan lapar dan dahaga namun yang terpenting adalah menjaga hawa nafsu kita sebagai seorang manusia. Nah Apakah dibulan lain kita tidak diperintahkan untuk menahan dan mengendalikan hawa nafsu? dibulan alainpun kita harus mengendalikan hawa napsu. Dengan bulan puasa diharapkan akan tercipta hati yang bersih sehingga dibulan berikutnya kita akan menjadi lebih baik. Bukan berarti 11 bulan kita membuat dosa dan 1 bulan kita minta ampunan karena dibulan puasa alloh akan mengampuni umatnya yang memohon ampunan.namun setelah itu berbuat lagi dan berulang sepanjang masa. Nah ini yang harus kita waspadai dan jangan sampai kita berpola seperti itu. Jangan kita berpuasa untuk berharap pahala namun kita berpusalah untuk beribadah pada Alloh tentang pahala dan dosa Allohlah yang tahu.

SOSOK GURU DULU DAN SEKARANG

Kata pepatah jawa GURU adalah digugu lan ditiru. Apakah pepatah ini masih relefan untuk jaman sekarang?. Dulu pada jaman kerajaan guru menempati kedudukan yang sangat mulia, karena yang disebut adalah orang yang betul betul sebagai panutan karena dia memiliki, jiwa yang besar, sifat yang patut diteladani, ilmu yang mumpuni dan karakter yang tidak dimiliki oleh orang lain selain guru. Tapi saat ini GURU telah bergeser, pada waktu tahun 70 an seorang guru masih sangat dihormati bukan karena hartanya dan penampilanya yang mewah tapi kerena kesopanan dan kesantutannya dalam bergaul dan bertingkah laku. Sehingga muridpun segan dan hormat kepada mereka. Tahun berganti tahun seiring dengan zaman maka bergeserlah nilai-nilai dan makna yang ada pada diri seorang guru. Pada saat ini murid seakan tak lagi kagum dan hormat kepada guru karena ilmunya dan sikapnya , tapi mereka justru kan segan kepada guru yang berpenampilan elegan dan bergaya mewah. Nah ini memang kenyataan seorang murid akan lebih segan kepada guru yang berangkat mengendarai mobil avanza dari pada guru yang menaiki sepeda. Walaupun ilmu dan tingkahnya lebih baik guru yang naik sepeda. Nah ini membuktikan bahwa nilai sosial telah bergeser. Mengapa hal ini terjadi? nah untuk menjawab pertanyaan ini memang sangat sulit, perlu penelitian dan pembuktian. Namun dugaan bisa saja disampaikan disini, terjadinya pergeseran nilai sosial tersebut terhadap penghargaan guru karena terpengaruh oleh jaman yang serba mewah, sehingga segala sesuatu diukur dari segi kemewahan, dan dihargai dengan kebendaan, uang dan barang, Sikap dan anggah ungguh serta sifat tidak lagi menjadi keutamaan
Nah wajah guru pada era saat ini memang masih memprihatinkan, mereka masih sangat kurang dari segi ilmu, pengetahuan dan teknologi, serta ekonomi. Bila dibanding dengan Pegawai yang lain, Guru berada pada jajaran paling bawah. Bila kita bandingkan GURU Gol IV a kehidupan masih biasa saja, tapi mereka yang bekerja pada instansi lain Gol IV a kesejahteraan dan kedudukan sudah jauh berbeda. Apalagi TNI dan Polri. Nah bagaimana agar guru bisa, berada dihati para siwanya? mengapa hal ini saya tanyakan? Nah saya pernah membuat angket kepada para siswa, kepada anak didik kita dari 134 siswa yang bercita-cita menjadi guru hanya 12 siswa, dan pada sekolah lain dari 155 siswa yang bercita cita menjadi guru hanya 15 anak. Dulu pada waktu saya SD dan SMP dari satu kelas yang terdiri dari 26 siswa 10 anak ingin menjadi guru, dan dari 40 siwa di SMP 15 anak ingin menjadi guru. Padahal saat itu guru sangat memprihatinkan dibanding sekarang. Nah ini jelas bahwa guru tidak lagi menjadi idola siswanya. Nah Bapak dan Ibu Guru mari kita sebagai guru bertindaklah, bertingkahlah, berbuatlah hal-hal yang membuat para siwa-siswi kita membanggakan GURU. Siapa lagi yang akan memperjuangkan nama GURU kalau bukan Kita sebagai GURU.

INSTRUMEN PENILAIAN

PENGUKURAN SUDUT

5. Pengukuran Sudut Pada Jarum Jam

Luas Belah Ketupat

http://www.scribd.com/doc/33925208

Powered by Blogger